Cilacap, Maspolin.id – Udara panas yang melanda sejak sepekan terakhir, membuat warga Cilacap, Jawa Tengah, harus ber-sumuk-sumuk di malam hari.
Dan suhu udara terpantau mencapai 31 derajat Celsius saban hari.
Fenomena ini pernah terjadi beberapa waktu lalu di mana matahari berada tepat di garis khatulistiwa, sehingga wilayah selatan bumi jauh lebih panas dibanding wilayah utara bumi, karena pergerakan matahari cenderung ke arah selatan.

Suhu setinggi itu, menurut Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, belum masuk kategori ekstrem atau masih normal. “Mungkin di tempat lain sedikit lebih panas,” katanya, Selasa (3/12/2019).
Saat ini, imbuhnya, monsoon Asia musim dingin belum aktif, anginnya juga masih timuran, yang membawa massa udara kering dari Australia, dan posisi matahari juga masih di selatan khatulistiwa, sehingga mendapat panas yang lebih intens.
“Suasana sumuk terjadi karena radiasi matahari yang dipantulkan lagi oleh bumi ke langit, tertahan oleh adanya awan yang sudah mulai banyak tumbuh, sehingga menjadi panas dan sumuk di malam hari, seperti sekarang ini,” jelasnya.
Untuk itu, warga diminta selalu mengantisipasinya dengan banyak minum air putih, pakai baju yang tidak menyerap panas, seperti baju yang cerah (putih). (Estanto)










