JAKARTA – Maspolin.id|| Innalilahi Wa lnnailaihi Roji’un sebulan yang lalu penyanyi lawas era Tahun 1960 an, R.A. Retno Moerdani pelantun ‘Tiada Seindah Hari Ini’ dan ‘ Berpisah Di Teras St Carolus tutup usia di RSPP Jakarta. Almarhumah yang kelahiran 8 Agustus 1942 itu, meninggal dunia Ahad (11/12/2022) pukul 04.59 dalam usia lanjut, 80 tahun.
Adalah akun twitter: @ulinyusron yang pertama kali mengunggah berita duka tersebut tepat di hari meninggalnya, Ahad 11 Desember 2022.
Twitter itu memberi ulasan narasi, telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Hajjah R.A. Retno Moerdani jam 04.59 di RSPP. Jenazah disemayamkan di (bilangan) Warung Jati Timur IIA No. 10. Dimakamkan Ba’da Dzuhur di Karet Bivak Swargaloka. Retno penyanyi lagu “Berpisah di Teras St. Carolus” populer di era 60-an.
Berita tersebut ditanggapi banyak penikmat lagu-lagu memorabilia. Tak sedikit yang kaget, lantaran sebelumnya tidak mendengar kabar sakit atau hal lain menyangkut kesehatan almarhumah.
Tak satupun media mainstream memberitakan tentang berita duka itu. Bahkan media sosial telah mampu mendahuluinya.
Ini membuktikan bahwa medsos ternyata lebih aktiv. Lebih cermat, teliti dan jeli dalam mengeskplorasi lingkungan sosial di sekitarnya.
Padahal, Retno adalah aset dalam khasanah musik pop Nasional. Kekayaan bangsa Indonesia. Ratusan juta masyarakat telah merasakan kenikmatan bathin, sejak dulu hingga sekarang terhadap lagu lagu yang telah dinyanyikan oleh Retno ini.
Dikatakan karya lawas itu masih digemari sampai masa milenial ini, lantaran bukan cuma generasi lama, anak muda pun tak sedikit yang enjoy dengan lagu-lagu jadul
Penampilan fisik almarhum yang berkaca mata minus tebal, dengan model rambut agogo wavy itu, senantiasa memukau para penggemarnya di saat-saat tenarnya.
Retno yang diusia sepuhnya mengenakan jilbab atau busana muslim itu, memiliki jenis suara soprano dramatik. Ekspresif dan bertenaga penuh.
Artikulasinya saat bernyanyi jelas dan padat. Mirip suara rekan seangkatannya, yang juga sudah almarhumah pula, Lilis Soerjani. Penyanyi ‘Gang Kelinci’ itu.
Retno belum pernah tergabung dalam sebuah grup musik, kecuali sebagai penyanyi single. Setiap lagu-lagunya diiringi kelompok musik Zaenal Combo atau Band 4 Nada.
Keluwesaannya dalam bergaul di sesama artis olah suara saat itu, menjadikan Retno tak pernah terlibat isu cekcok diantara sesama seniman musik.
Dalam blantika musik era sepur klutuk itu, Retno termasuk seangkatan dengan deretan penyanyi lainnya. Tuty Subardjo, Diah Iskandar dan lainnya.
Dengan penyanyi pria, Retno juga seangkatan dengan Alfian (almarhum/lagu ‘Sebiduk di Sungai Musi’), S Warno (almarhum/lagu ‘Hadiah Ulang Tahun’), Harry Noerdi (almarhun/lagu ‘Andaikan’), Onny Soerjono, Tuti Subardjo serta sederet penyanyi lawas lainnya.
Tak banyak yang dapat digali tentang almarhumah Retno. Lantaran memang tidak cukup literasi yang tersedia.
Siapa suaminya, berapa putra putrinya, berapa cucunya, bagaimana kondisi ekonomi keluarganya, bagaimana aktivitasnya di usia senja? Tidak ada ulasan. Buntu.
Lepas dari semuanya itu, yang pasti saat ini Retno telah berpulang ke Rahmatullah. Meninggalkan sejumlah kenangan dalam lagu.
Mendengarkan suara Retno dalam setiap lagu-lagunya, akan sanggup menyeret dalam sebuah bingkai masa kanak-kanak yang indah menyenangkan.
Selamat jalan Hajjah R.A. Retno ‘Tiada Seindah Hari Ini’ Moerdani. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan tempat yang layak sesuai dengan segala amal dan ibadah Beliau semasa hidupnya.
MH Alfie Syahrine










