BANDUNG, JAWA BARAT – Maspolin.id|| Kepolisian Daerah Jawa Barat membeberkan perkembangan terbaru terkait kericuhan yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung dalam dua hari terakhir tepatnya pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8) kemarin. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, secara rinci bagaimana aksi tersebut berlangsung, kerugian yang ditimbulkan, hingga proses penangkapan dan pembebasan sebagian orang yang diamankan.
Hendra menegaskan, bahwa apa yang terjadi dalam aksi demonstrasi dan berujung kericuhan di beberapa daerah bukan murni penyampaian aspirasi sebagaimana lazimnya unjuk rasa. Bahwa aspirasi ini hampir sama sekali tidak ada orasinya penyampaian pendapat. Tetapi tiba di lokasi pada umumnya langsung lempar-lempar, baik itu batu, kayu, maupun molotov. Ribuan molotov dari botol minuman keras dan juga benda-benda besi lainnya digunakan, ungkap Hendra di Mapolda Jabar, Minggu (31/8/2025).
Kericuhan ini menimbulkan kerugian besar. Hendra menyebutkan, banyak kendaraan milik masyarakat hingga fasilitas publik yang jadi sasaran dan dirusak massa yang berbuat kericuhan. Ada 10 unit kendaraan roda dua milik masyarakat, pedagang, tukang parkir, bahkan ojek online yang terbakar. Satu unit mobil di depan DPRD juga terbakar. Belum lagi pos-pos pelayanan masyarakat, CCTV, dan traffic light yang dirusak, jelasnya.
Hendra menuturkan, dari kejadian kericuhan di Kota Bandung yakni di kawasan Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate dan Kantor DPRD, ada 147 orang yang diamankan petugas. Dari jumlah itu, 110 orang merupakan orang dewasa dan 37 lainnya adalah anak di bawah umur. 147 orang itu diamankan petugas saat melakukan aksi selama dua hari dengan rincian 23 orang di tanggal 29 Agustus dan 124 orang di tanggal 30 Agustus. Untuk mereka yang diamankan di tanggal 29, Hendra menyebut pihaknya telah membebaskan yang bersangkutan.
Selama berada di kantor polisi, Hendra memastikan para remaja tersebut justru mendapat perhatian dan pembinaan. ‘Mereka kita rawat, kita berikan makanan, dan kita berikan perawatan kesehatan. Yang penting pembinaan ini masuk agar mereka tidak ikut terlibat lagi, katanya. Adapun sisa dari orang-orang yang diamankan, akan menyusul untuk dipulangkan pada Senin (1/9) besok.
Hendra menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi anak-anak, terutama karena mayoritas diamankan pada malam hingga dini hari. Dia mengharapkan setelah diberi pembinaan, mereka tidak lagi terlibat dalam aksi kericuhan. Hendra juga berpesan agar orang tua dan masyarakat ikut berperan membantu pembinaan terhadap anak-anak remaja sehingga peristiwa serupa tidak terulang.
Humas Polda Jabar
bjabar/mpl/adr










