Duel Maut Anggota TNI Vs Sopir Angkot, Endingnya Sungguh Ngeri, 1 Tewas, Astaga
Makasar – Maspolin.id // Fakta baru duel maut antara anggota TNI dengan sopir angkot yang terjadi pada Jumat (4/3/2022).
Fakta tersebut diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro.
Duel tersebut menewaskan seorang sopir angkot bernama Gilang Basunu (50).
Sementara, anggota TNI Serma DJ (51) mengalami luka robek di bagian kepala.
Kolonel Rio membeberkan kronologi awal insiden yang menelan korban jiwa tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pada awalnya korban Gilang Basunu saat itu sedang memperbaiki mobil di lorong depan rumahnya di tengah-tengah jalan.
Kemudian Serma DJ menghampiri korban.
Serma DJ meminta korban untuk memarkirkan mobilnya lebih pinggir karena mengganggu kendaraan lain yang lewat.
“Orang tidak bisa lewat,” tegur Serma DJ seperti ditirukan Kolonel Rio, dikutip JPNN, Senin (7/3/22).
Mendengar teguran tersebut, ungkap Kolonel Rio, korban merasa tidak terima.
Ia malah balik menegur Serma DJ.
Korban bahkan mengaku pernah membunuh anggota Yonkav untuk menggertak Serma DJ.
Kolonel Rio menyatakan bahwa pihaknya sudah mengecek dan membenarkan korban merupakan seorang residivis kasus pembunuhan terhadap seorang anggota TNI pada tahun 2007.
Karena pernyataan tersebut, keduanya berujung pada adu mulut.
Kemudian BS (Gilang Basunu) mengejar Serma DJ hingga sampai ke sudut sebuah bangunan.
Setelah berhasil mengejar, BS kemudian menyerang Serma DJ menggunakan kunci roda.
Tak hanya itu, BS juga mencoba menusuk Serma DJ menggunakan pisau badik.
Beruntung, Serma DJ mampu menangkis serangan korban.
Upaya pembelaan dirinya ini berhasil.
Namun, saat ia berhasil merampas pisau korban, Serma DJ menusuk ulu hati korban.
Akibatnya korban jatuh terkapar, sedangkan Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan.
Korban akhirnya tewas akibat tusukan tersebut.
Motif
Kolonel Rio mengatakan bahwa dugaan penyebab adegan berdarah ini adalah kesalahpahaman.
Kolonel Rio menegaskan bahwa saat ini, pihak kepolisian setempat telah menangani kasus ini.
Jadi, ia berharap semua pihak tidak terpancing atau terprovokasi jika menerima informasi yang belum tentu benar terkait insiden berdarah tersebut.
Karena duel ini, Serma DJ mengalami luka robek di dagu kiri, krepitasi (+) tembus sampai ke mandibula, gigi geraham (7 jahitan), luka robek di kepala atau ubun-ubun hingga harus mendapatkan 6 jahitan.
Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara, oknum anggota TNI sedang menjalani perawatan di RS Pelamonia.
Kata Humas Polrestabes Makassar
Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS mengaku tim dari Subdenpom XIV/4 Makassar juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sama halnya dengan laporan Kolonel Rio, AKP Lando juga menyampaikan kasus penganiayaan tersebut berawal diduga karena kesalahpahaman.
“Motifnya ini salah paham,” kata AKP Lando.
Pihak AKP Lando telah berhasil menemukan bukti di TKP, yakni satu unit senjata softgun rakitan, satu buah kunci roda, dan obeng.
(Stv/Hsb)










