Jakarta (16/1), maspolin.id – Wakil Ketua Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) Sisno Adiwinoto meminta ASABRI transparan dalam pengelolaan dana dan proses pengembaliannya berjalan lancar.

“Kami menangkap keprihatinan dan kasus yang berkembang, mengingat para purnawirawan Polri sebagai bagian dari Anggota ISPPI adalah pemilik ASABRI yang berhak mengetahui pengelolaan dana yang berasal dari potongan gaji selama berdinas lebih dari 35 tahun sebagai Anggota Polri ” disampaikan Sisno Adiwinoto kepada media pada hari Kamis (16/1) di Jakarta.

Mantan Kadiv Humas Polri ini mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam, karena ternyata pengelolaan uang ASABRI tidak dilakukan secara profesional, akuntabel dan transparan, sehingga terjadi tragedi yang tidak diharapkan berupa “perampokan” dana nasabah yang jmlhnya sangat besar tersebut. Padahal semestinya dana besar tersebut dikelola agar semakin besar sehingga bisa memberi manfaat bagi para pemiliknya seperti purnawirawan dalam bentuk berbagai program kesejahteraan.

“Sayangnya yang terjadi sebaliknya, kami tidak tahu dana tersebut untuk apa, dikelola bagaimana. Ironisnya ternyata disalahgunakan untuk kesejahteraan oknum-oknum tertentu. Ini sungguh sangat menyakitkan hati kami, ditengah pergulatan untuk bertahan hidup dengan uang pensiun yg sangat kecil, kami dikejutkan dengan tragedi perampokan uang milik kami.”

Sehubungan dengan itu, Sisno melihat inilah momen yang sangat tepat untuk membenahi ASABRI dengan prioritas adalah menindak tegas para pelaku dan pihak terkait. Kasus ini paling diharapkan adalah pengembalian dana, dengan cara menyita semua asset perusahaan tersebut dan menelusuri aliran uang yang berkaitan dengan dana ASABRI. Prioritas berikutnya adalah kasus ini menjadi momentum untuk penataan kembali Asabri, dengan adanya pemisahan TNI dan Polri sesuai UU yang berlaku.

Dengan audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maka serta merta dapat dilakukan pula pengelompokan dana yang berasal dari TNI dan Polri. Prioritas berikutnya adalah pengelolaan badan usaha secara profesional dan ditangani oleh para ahli (experties) yang memiliki integritas, komitmen kuat, pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.

“Kami selaku pemilik dana bisa dengan mudah mengetahui penggunaannya. Di era digital dan bisnis global, bila perusahaan plat merah sudah berhasil dibenahi dan mendatangkan keuntungan maka tidak ada salahnya dana kami dipertimbangkan untuk mendukung perusahaan plat merah tersebut daripada perusahaan swasta yang tidak jelas kredibilitasnya.” tegas sisno.

Pengawasan perusahaan plat merah yang diaudit BPK akan lebih mudah. Sisno yakin para pimpinan KPK, KEJAGUNG, dan POLRI serta para penyidik kasus Asabri mendengar suara para purnawirawan dan akan serius menuntaskan kasus ini.

“Sekali lagi harapan kami yang utama adalah kembalikan dana kami yang telah dirampok dan tindak tegas pelakunya sesuai hukum yang berlaku.” ungkapnya

Sebagai informasi, Para purnawirawan pelayanan ASABRI tidak dilakukan dengan baik dan malah sangat merepotkan seperti adanya kewajiban membuat surat pernyataan bahwa masih hidup setiap bulan atau paling tidak setiap enam bulan, jika terlambat maka uang pensiun akan diblokir dan untuk membuka kembali blokir tersebut cukup memakan waktu lama.

“Para purnawirawan menyampaikan ucapkan selamat bekerja dengan penuh semangat dan tidak perlu takut, kami sampaikan kepada para pimpinan penegak hukum seperti Kapolri, Jaksa Agung dan KPK untuk ungkap serta bongkar tuntas tragedi perampokan dana ASABRI” tegasnya.

Narahubung
Sisno Adiwinoto- Waketum ISPPI/Pengamat Kepolisian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini