Kadensus 88 Anti Teror Polri Hadiri Diskusi Ngopi Nusantara Merajut Kebinekaan Melawan Intoleran
Denpasar BALI – Maspolin.id // Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Anti Teror POLRI, Irjen Pol Marthinus Hukom, SIK, MSi, menilai Organisasi Masyarakat (Ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) tidak bersifat Individu Primordialisme, namun Unik dan Berbeda dari Organisasi Masyarakat lainya.
Hal tersebut disampaikan Kadensus 88 Anti Teror Polri, Irjen pol Marthinus Hukom, dalam Forum Diskusi bertema “Ngopi Nusantara Merajut Kebinekaan Melawan Intoleran” yang digelar di Ponpes Syaiful Qulub Tunggal, Jalan Nusantara Indah III, No 9 B, Banjar Kertasari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Pimpinan Ustad Zainul, salah satu Ponpes saudara angkat KH. Nuril Arifin Husein, MBA, Selasa (15/02/2022).
Kadensus 88 Anti Teror Polri, Irjen pol Marthinus Hukom, SIK, MSi, mengungkapkan, “PGN mampu membawa semua Golongan, tidak seperti Organisasi Masyarakat lainya yang Sifatnya masih Individu Primordialisme, dan PGN tidak seperti itu. Maka dari itulah Organisasi Masyarakat PGN menjadi Penilaian Khusus Kadensus 88 Anti Teror,” Ungkap Jendral Bintang Dua asal Ambon.
Dalam Acara Diskusi tersebut, Kadensus 88 Anti Teror Polri juga memaparkan secara gamblang terkait Tugasnya dan keterangannya cukup dimengerti, bahkan semua Pertanyaan Masyarakat yang hadir ditanggapinya dengan baik.
Terkait Hoax atau Informasi Bohong yang kerap membuat Resah, yang ada di Dunia Maya Medsos, Kadensus menjelaskan, Pihaknya bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), bila Hoax tersebut mengandung ada Keterlibatan Terorisme, maka Tugas Kadensus 88 Anti Teror pasti akan menangkap siapa yang menyebarluaskan dan BNPT akan terus menelusuri Hoax tersebut.
Terkait Intoleran Kadensus menjelaskan dan juga menyarankan, “Semua Pihak harus bisa menguatkan Jati Dirinya masing-masing, jangan sampai mudah Terprofokasi. Jika sampai Terprofokasi akan timbul Aksi dan Reaksi. Bila itu terjadi akan terjadi Perpecahan dan Permasalahan Hukum. Lebih baik laporkan saja ke Polisi, nanti Hukum yang menentukan di Pengadilan,” Pesan Kadensus 88 Anti Teror Polri, Irjen pol Marthinus Hukom, SIK, MSi, penuh harap.
Sementara itu, KH. Nuril Arifin Husein, MBA, yang akrab dipanggil Gus Nuril, menjelaskan tentang berdirinya Organisasi Masyarakat Patriot Garuda Nusantara (Ormas PGN), bahwa PGN didirikan berlandaskan Resolusi Jihad yang diprakarsai KH. Hasyim Asy’ari pada Tahun 1936.
“Saat itu Negara dalam keadaan Perang, sehingga seluruh Rakyat Indonesia dari berbagai Etnis, Suku, Ras dan Agama, bersatu melawan Penjajah mempertaruhkan Nyawanya demi Kemerdekaan. Mereka para Pahlawan tidak membedakan Golongan, Suku, Ras dan Agama, Mereka berjihad dan Gugur sebagai Pahlawan melawan Penjajah,” Ungkap Gus Nuril.
Dalam Wawancara Pers seusai Acara, Gus Nuril selaku Senopati PGN dan sekaligus Pengasuh Ponpes Soko Tunggal KH Abdurahman Wahid ini menjelaskan, ”Diskusi Kebangsaan salah satu yang kerap dilakukan karena Jaringan Pembuat Hoax dan Intoleran dianggap telah Meracuni Jiwa dan Ruh Sumpah Pemuda. Di mana Sumpah Pemuda itu telah mempersatukan Suku, Ras, Agama, Adat dan Budaya di masa Penjajahan,” Terangnya.
“Seharusnya Kita semua harus saling menghormati, walau berbeda Suku, Agama, Budaya dan Adat Istiadat, karena NKRI berlandaskan Pancasila dan UU Dasar 1945 , sebagai Sumber Hukum yang harus dipatuhi,” Tegas KH. Nuril Arifin Husein.
(Fiq/MTI)










