Oleh: S Stanley Sumampouw
Tadi malam, didalam salah satu group WA yang saya kelola, seorang kawan mengeluh keputusan perusahaannya merumahkan karyawannya dan hanya jabatan tertentu saja yang tetap aktif. Dia merasa tidak adil dengan kebijakan perusahaan dimana dia bekerja, merumahkan karyawan selama 14 hari tanpa digaji dan diberikan tunjangan lain.
Sebagai pengusaha dan profesional, saya lalu berpikir, jika saya memiliki 12 pabrik dan harus menutup sementara selama 14 hari pabrik pabrik saya tersebut, berapa kerugian saya sehari? Belum lagi jika saya memiliki beban kredit bank dan kewajiban bunga yang harus dibayar.
Apakah ini adil bagi saya, ketika kebijakan pemerintah diterapkan begitu saja tanpa memikirkan kepentingan (usaha) saya?
Kebijakan pemerintah pusat yang diikuti oleh berbagai pemerintah daerah untuk ‘work from home’ selama 2 minggu, tentunya bertujuan lebih penting dan mengutamakan hal yang lebih besar ketimbang memikirkan kepentingan pribadi seseorang saja. Utamanya memutus penularan Covid 19 secara simultan dan melokalisir daerah atau manusia yang tertular.
Jelas kebijakan ini juga akan melahirkan efek domino bagi dunia usaha.
Sebagai pengusaha, kira-kira apa yang akan anda lakukan jika himbauan situasi darurat ini sampai ke anda dan secepatnya anda harus melaksanakannya? Menghitung stock di gudang, menghitung neraca anda sejauh mana bisa aman bertahan sekian hari tidak berproduksi, merumahkan sebagian karyawan atau seluruhnya, atau bagaimana? Jawabannya tidak sama dan kebijakan yang diambil pun akan berbeda tergantung pada kemampuan masing-masing perusahaan tentunya.
Kebijakan pada masa krisis atau darurat tentunya harus kita lepaskan dari rasa keadilan pada masa biasa sebelum masa darurat atau krisis.
Berbagai pihak akan merasakan dampak dari kebijakan dimasa darurat. Dan semuanya akan merasakan dirugikan jauh dari rasa keadilan.
Jadi dimana Keadilan itu ketika keadaan darurat terjadi di negara ini?
Saya dengan ringan menjawabnya, bahwa: “Keadilan dimasa krisis darurat adalah ketika kita bisa menerima ketika diperlakukan tidak adil.”
Bahwa untuk melawan pandemi ini diperlukan pengorbanan dari semua pihak, semua suku, semua manusia dan agama bahkan pengorbanan dari diri kita sendiri.
Mari kita dukung pemerintah melawan pandemi Covid-19.
Selamat siang, salam sehat dan selalu menghindari kerumunan, menjaga jarak, mencuci tangan sering-sering, dan memakai hand sanitizer. Semoga Tuhan selalu melindungi kita dari pandemi Covid-19. Amin.
Work from home; Lebak Bulus, Kamis 19 Maret 2020, 11.24.










