Banyumas, Maspolin.id – Salah satu desa di Kabupaten Banyumas kini menjadi jujugan wisatawan, khususnya wisatawan lokal.
Adalah Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyunas, Jawa Tengah, mempunyai suvenir khas, yaitu kepala monyet.
Kenapa? Pasalnya, di desa tersebut terdapat sebuah bangunan Masjid Saka Tunggal, yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Disamping itu, juga terdapat ratusan kera yang bebas berkeliaran.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung, untuk sekadar memberi makan segerombolan monyet atau merasakan adem-nya ibadah salat di Masjid Saka Tunggal.
Tapi, saat mereka pulang tidak membawa suvenir kepala monyet sebagai ciri khas, terasa seperti ada yang hilang.
Warso, penjaga SDN 2 Cikakak menjelaskan, ide membuat kerajinan kepala monyet dari kelapa kiring (kelapa yang sudah tua dan tidak berisi), itu muncul sekitar enam bulan lalu, dengan memanfaatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugi Rahayu, yang kebetulan istri Warso yang menjadi ketuanya, dan diajak untuk bersama-sama membuat kerajinan kepala monyet.
Dengan jiwa seni yang dipunyai, kelapa kiring tersebut lapisan kulitnya disayat menggunakan cutter, setelah bersih kemudian dibentuk hingga terlihat menyerupai kepala monyet.
Apa yang dilakukan Warso ternyata mendapat dukungan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Cikakak.
Seperti dikatakan Akim, Kepala Desa Cikakak, Pemdes sangat mendukung upaya tersebut untuk mendukung Desa Wisata Cikakak, yang ingin mengembangkan desa ini sebagai Desa Wisata Harian, karena selama ini Cikakak hanya ramai dikunjungi banyak orang jika ada acara ritual tertentu.
Pemdes, kata Akim, juga akan mengembangkan kuliner di depan gapura Masjid Saka Tunggal, dengan menggandeng Pemuda Kelompok Sadar Wisata, serta akan ada kucuran dana untuk pengelolaannya, hal ini didukung dengan sudah berjalannya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Akim berharap, semua pihak bersama-sama mempromosikan Desa Wisata Cikakak. Apalagi kaum muda desa ini telah terbentuk Pokdarwis Pesona Cikaka. (Awan)
