Cilacap, Maspolin.id – Ratusan warga Dusun Winong, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jateng, menggeruduk PT Sumber Segara Primadaya (S2P) PLTU Cilacap, Jumat (30/8/2019).

Mereka mengeluhkan dampak lingkungan seperti debu yang disebabkan aktivitas pembangkit listrik berbahan bakar batu bara tersebut, dan mengeluhkan permasalahan PLTU Cilacap belum juga tuntas hingga kini.

Warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan (FMWPL) tersebut menuntut pemerintah lebih optimal dan serius dalam pengawasannya.

Warga juga meminta penegak hukum tegas dalam melakukan tindakan hukum terhadap pelanggar hukum lingkungan.

Selain itu, ratusan warga menagih penyelesaian yang dijanjikan pihak PLTU Cilacap dan Bupati Cilacap beberapa waktu lalu. Warga menganggap hal itu hanya isapan jempol karena tidak disertai tindakan yang konsisten dan berkelanjutan, bukan tindakan massal yang hanya dilakukan saat-saat tertentu.

“Warga terus gigit jari menahan segala permasalahan yang terus muncul diakibatkan aktivitas PLTU,” kata Koordinator Lapangan Fandi Ramadhan, saat berorasi di depan pintu gerbang PLTU Cilacap yang dijaga ketat aparat keamanan dan dibarikade kawat berduri.

Pengunjuk rasa yang mayoritas ibu-ibu dan nelayan itu datang mengusung poster dan baliho yang bertuliskan Sudahi Derita Kami, Jauhkan Ash Yard dari Kami, dan Pendidikanku Terganggu Bising tersebut juga mempertanyakan AMDAL PLTU yang diduga tidak disertakan dalam izin pendirian pembangkit listrik.

Ada 6 tuntutan warga yang disampaikan, diantaranya menolak dan meminta penghentian aktivitas pekerjaan di ash yard (tempat penyimpanan sementara limbah B3 batu bara), menolak adanya aktivitas dredging, menyelesaikan seluruh kesepakatan perbaikan yang sudah disepakati bersama, menghentikan penimbunan pasir yang menumpuk di belakang permukiman warga, normalisasi saluran air di belakang permukiman warga, dan melakukan penghijauan secara masif sesuai tanggung jawab lingkungan.

Unjuk rasa sempat sedikit tegang ketika warga meminta untuk masuk ke dalam PLTU menemui manajemen PT S2P, namun pihak PLTU keberatan karena meminta perwakilan 3 warga saja untuk masuk.

Tetapi warga menolak, sebab mereka datang bersama-sama maka untuk masuk pun bersama-sama.

Dan akhirnya pihak PLTU bersedia menemui warga dan menjelaskan pokok permasalahan yang selama ini dianggap menjadi persoalan.

Manajer Proyek PLTU, Suradji saat menemui pengunjuk rasa mengatakan, pihaknya siap berdiskusi dengan warga Winong.

Terkait ash yard yang dikeluhkan warga, dia mengungkapkan akan ditindaklanjuti oleh pihak PT S2P. Juga masalah lain yang dituntut warga.

Masalah ash yard maupun fly ash dan bottom ash, PLTU tidak bisa berbuat banyak karena hal itu dimanfaatkan pihak ketiga serta mereka mengambilnya tidak serta merta sehari selesai.

“Pada intinya, kami siap untuk berdiskusi dengan warga. Mau di Winong monggo, mau di PLTU ya monggo,” kata Suradji.

Selanjutnya dia menekankan, segala permasalahan akan cepat selesai jika didiskusikan bersama.

Suradji menyatakan akan siap turun ke lapangan jika ada laporan warga tentang hal-hal yang berkait masalah dampak dari aktivitas PLTU. (Estanto)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini