Cilacap, Maspolin.id – Setelah sukses digelar di wilayah kota, Lapak Petani kini merambah wiayah kecamatan.
Lapak Petani yang merupakan gagasan Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Cilacap Supriyanto itu selalu meraih sukses ketika dipamerkan di wilayah kota dengan pengunjung hingga ratusan.
Disamping harganya murah, Lapak Petani menggelar buah-buahan atau sayuran langsung dari hasil pertanian dan langsung beli dari petani.
Seperti saat digelar di wilayah Gandrungmangu, pengunjung memadati stand Lapak Petani di depan Kantor Kecamatan Gandrungmangu, Senin (16/9/2019).
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari hingga 17 September 2019, dan diikuti oleh 6 stand.
Pengunjung menyambangi satu persatu stand yang menyuguhkan berbagai macam komoditas buah dan sayur yang merupakan produk asli lokal wilayah tersebut.
Kepala Seksi Pascapanen, Pengolahan, dan Pemasaran Hortikultura pada Dispertan Kabupaten CIlacap Mahbub Junaedi mengatakan, Lapak Petani di wilayah atau kecamatan merupakan kegiatan yang baru pertama kali digelar.
Kegiatan ini merupakan gagasan Kepala Dispertan Supriyanto, agar Lapak Petani dapat merambah hingga kecamatan.
“Ini merupakan Lapak Petani pertama yang dibuka di wilayah kecamatan. Kita meneruskan gagasan Pak Kadis untuk mendekat ke wilayah agar potensi pertanian dapat dikembangkan. Tentu ini untuk kesejahteraan petani juga,” katanya.
Dia menegaskan, pemasaran yang lancar dan harga yang lebih baik di tingkat petani tentu saja merangsang petani untuk lebih meningkatkan luasan budi dayanya, sehingga mampu mendorong geliat perekonomian petani di wilayah Gandrungmangu dan sekitarnya untuk lebih maju.
“Lapak Petani merupakan kegiatan untuk peningkatan perekonomian petani, di sini murah meriah, langsung dari petani lokal,” tutur Mahbub.
Dia menyebutkan, harga bawang merah dijual Rp 11 ribu/kg, sementara di pasar lokal mencapai Rp 14 ribu/kg.
Selanjutnya, pepaya Rp 3.500/kg, mentimun Rp 3.500/kg, dan pare Rp 4.000/kg.
Lapak Petani juga menjual hasil peternakan seperti susu kambing dan pupuk organik hasil olahan masyarakat setempat.
“Bahkan untuk komoditas bawang merah sudah habis dari jam 9 tadi. Antusias masyarakat sangat tinggi di sini,” tegas Mahbub.
Pihaknya berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan di wilayah lain, sehingga perekonomian petani secara menyeluruh di Kabupaten Cilacap dapat meningkat. (Estanto)










