Cilacap, Maspolin.id – Peletakan batu pertama pembangunan masjid dan Sekolah Quran An Naba dilaksanakan di Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jateng, Senin (16/12/2019).
Kegiatan ini diawali oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Cilacap Sadmoko Danardono mewakili Bupati Cilacap. Kemudian diikuti Syaikh Dr Ahmad Hamud Al Jassar dari Kuwait sebagai donatur utama, Ketua Yayasan An Naba Cilacap Ustadz Ainun Najib Azhari Lc, perwakilan Camat Cilacap Selatan, perwakilan Lurah Tegalkamulyan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap, Ketua Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap, serta dari Ma’had Imam Syafi’i, siswa-siswi Sekolah Quran An Naba, pengurus Yayasan An Naba Cilacap, dan undangan lain.

Bangunan masjid dan sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 2.950 meter persegi dengan tiga lantai yang dibagi untuk masjid, sekolah, dan perkantoran. Di area sekitar masjid dan sekolah juga akan dibangun minimarket dengan nama An Naba Mart guna melayani kebutuhan masyarakat sekitar. Dana yang dikucurkan dari Kuwait sebesar Rp 5,5 miliar.
Menurut Ketua Yayasan An Naba Jawa Tengah Ustadz Ainun Najib, pembangunan ini diperkirakan rampung dalam waktu 18 bulan. “Insya Allah,” katanya, saat mendampingi Syaikh Dr Ahmad Hamud Al Jassar melakukan wawancara.

Negara Kuwait membantu pembangunan masjid dan sekolah ini melalui lembaga jamaah yang ada di Kuwait dan mempunyai cabang di Jakarta. Lembaga tersebut selalu mencari lembaga atau yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan agama. Lembaga ini banyak berdiri di Kuwait. Dalam membantu pun mereka menyalurkan ke perwakilan negara atau konsulat/kedutaan. Sehingga bantuan yang disalurkan tetap terkontrol dan resmi.
Ahmad Hamud Al Jassar mengatakan, pihaknya datang ke Cilacap untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan masjid dan Sekolah Quran yang dikelola Yayasan An Naba dengan sokongan penuh dari Kuwait. Sekolah ini untuk pendidikan Alquran dan pendidikan umum lainnya.

“Awal berdiri pada 2012 murid kami cuma 4 orang. Alhamdulillah pada perkembangan berikutnya pendaftarnya banyak, hingga saat ini jumlah murid mencapai 167,” kata Ustadz Ainun, sembari menambahkan pihaknya sempat menolak murid karena keterbatasan tempat.
“Mudah-mudahan ke depan akan bisa menampung lebih banyak calon siswa yang ingin sekolah di An Naba,” ungkapnya.
Terkait kurikulum yang diterapkan sekolah ini, Ustadz Ainun mengatakan tetap mengikuti dinas, hanya ada kekhususan yakni penekanan kepada belajar Alquran.
Mengenai jam pelajaran, Ustadz Ainun mengatakan sama seperti sekolah lain yakni pukul 07.00 sampai 14.00 WIB.
Setelah itu, sore hari ba’da Ashar untuk kegiatan ekstra kurikuler, ba’da Maghrib, masjid untuk kegiatan kajian. Juga akan dibuka kegiatan kursus-kursus keterampilan dan lainnya untuk masyarakat.

Pihaknya berharap pembangunan gedung sekolah dan masjid ini dimudahkan Allah SWT dalam penyelesaiannya sehingga dapat menyempurnakan sebaik-baik hasil yang memuaskan.
“Semoga kemanfaatan pembangunan ini berguna terus menerus dari generasi ke generasi hingga kapan pun,” ucap Ustadz Ainun.
Ahmad Hamud Al Jassar pun berdoa semoga Allah SWT menjaga rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia, dan pemerintah Indonesia diberikan kemudahan dalam mengurus urusan rakyat Indonesia di negara Indonesia.
“Bantuan yang kecil ini akan bisa meninggikan nama Indonesia, mengharumkan nama Indonesia, untuk kebaikan semua,” ungkap Syaikh Ahmad Hamud Al Jassar.
Sementara, Bupati Cilacap yang diwakili Kepala Badan Kebangpol Kabupaten Cilacap menekankan bahwa Sekolah Quran An Naba sudah membuktikan bisa mencetak anak-anak hafal ayat Alquran dan beberapa hadits, mengajak masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di An Naba.
Diharapkan, kata dia, generasi kita menjadi generasi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. “Juga generasi yang hebat, generasi rahmatan lill ‘aalamiin, dan generasi yang membawa kedamaian bagi alam semesta,” ungkap Sadmoko.
Acara berlangsung lancar. Terlebih penampilan murid-murid yang hafal ayat-ayat Alquran hingga enam juz dan beberapa hadits di atas panggung. (Estanto)










