DESK PEMIMPIN REDAKSIMaspolin.id|| Kembali profesionalisme Polisi dipertanyakan. Kasus yang diduga Pembunuhan, tidak mendapatkan penanganan yang sesuai dan profesional, jauh dari yang sering digembar gemborkan Polisi sebagai penanganan Sciencetific Crime Investigation.

Polisi yang seharusnya menyelidiki semua kasus yang dilimpahkan padanya dengan seksama, malah menerima begitu saja tanpa menyelidiki secara semestinya, kasus yang katanya pengeroyokan massa karena pencurian dan mengakibatkan melayangnya nyawa seseorang.

Redaksi Maspolin pada hari Jumat 6 Desember 2024, menerima pengaduan dan kronologi kasus dimaksud dari pihak keluarga almarhum Rahmat Vaisandri, yang diwakili oleh Pengacara keluarga, Kantor Hukum Sago Manggopoh and Partner.

Untuk menghindari salah pengertian dan demi keakuratan berita termaksud, Redaksi Maspolin memutuskan memuat Kronologi kejadian apa adanya, sesuai dengan yang dikirimkan oleh pihak Kantor Hukum Sago Manggopoh and Partner sebagai kuasa hukum keluarga almarhum Rahmat Vaisandri.

Kronologi Kejadian:

Rahmat Vaisandri (29 th) masih lajang /belum Berkeluarga, Profesi Sopir Bus PO. Al Hijrah bus AKAP jurusan Sumatera Barat – Pulau Jawa.

Rahmat Vaisandri seorang Visioner pekerja keras dan bahkan sedang mempersiapkan diri untuk bekerja di Jepang, sudah rampung segala dokumen yang diperlukan.

Kronologi Kematian Rahmat Vaisandri:

– Hilang kontak dengan keluarga sejak tanggal 20 Oktober 2024,

Keluarga berusaha mencari dan menyebar info diseputaran sesama profesi sopir bus, berlanjut sampai di share di sosial media dan grup grup WhatsApp.

– Pada tanggal 22 Oktober 2024. Sekitar pukul 20.50 WIB Randi (kakak almarhum Rahmat Vaisandri), mendapat telpon dari teman Rahmat Vaisandri, masih ada hubungan family di jakarta, bernama Liza, yang menanyakan keberadaan Rahmat Vaisandri, karena HP nya sudah dua hari tidak aktif, apakah sudah sampai di Sumbar bawa bus Al Hijrah,? Karena terakhir komunikasi antara Liza dengan Rahmat Vaisandri pada saat akan berangkat ke Sumbar bawa bus Al Hijrah.
Randi tentunya juga Heran dan tanda tanya besar apa yang terjadi dengan Rahmat Vaisandri. Randi Mencoba menghubungi teman teman sesama sopir bus yang biasa interaksi dan komunikasi dengan Rahmat Vaisandri (selanjutnya ditulis dengan initial RV – Red) di Jakarta.

Randi karena tidak jelasnya keberadaan RV, menginfokan kepada kedua orang tuanya keberadaan RV dan hal ini berakibat semakin panik keluarga dan kedua orang tuanya ikut menggencarkan menyebar info atas hilang kontaknya RV.

– Pada tanggal 28 Oktober 2024 sepakat keluarga besar di lubuk Basung mengutus Randi dan Istrinya untuk berangkat menelusuri ke Jakarta (kampung Rambutan ) terminal tempat bus Al Hijrah.

Di dalam perjalanan naik Bus, Randi mendapatkan informasi dari biboik (profesi sopir) bahwa ditemukan tas RV yang berisi pakaian dan dokumen paspor ijazah dalam tas, di dekat pom bensin kampung Rambutan, posisi nya di atas trotoar jalan. Ditanya lebih lanjut info dari si biboik ini, yang tidak mau menyebutkan namanya, siapa yang menemukan tas Rahmat Vaisandri ini? Setelah di desak barulah si biboik mengaku bahwa tas RV ini di tidak di temukan di trotoar melainkan diamankan di kost nya Diki teman biboik. (Adanya kejanggalan keterangan antara siboboik dan Diki).

Setelah sampai di jakarta Randi bertanya bertanya langsung ke Diki Bahwa jawaban Diki tas itu di titipkan oleh Rahmat Vaisandri langsung ke dia (Diki).

– 29 Oktober 2024, malam hari, Randi sampai di Kampung Rambutan.

– 30 Oktober 2024, Randi Membuat Laporan Orang Hilang di Polres Metro Jaktim dengan Registrasi LP nomor : SKTLK/8392/B//X/2024.

Sewaktu dalam perjalanan menuju membuat laporan ke Polres Metro Jaktim, pagi nya si biboik telpon Randi menginfokan bahwa HP nya RV aktif sebentar dilacak posisinya di sekitaran kantor Koramil 03 Cijantung. Randi sempat mengecek kelokasi tersebut namun tidak mendapatkan titik terang. Sempat juga bertanya ke kantor Koramil namun hasilnya nihil.

– 02 November 2024, Sabtu, Randi terus mencari cari keliling seputaran Jaktim , Kampung Rambutan Pasar Rebo. Randi memutuskan untuk Membuat laporan lagi di Polsek Pasar Rebo, karena sudah ada laporan di Polres Jaktim, maka Polsek Pasar Rebo hanya di berikan informasi aja dan meminta Identitas dan nomer HP Randi untuk kontak person keluarga yang hilang, agak aneh nya memang saat Randi menyampaikan kehilangan saudara dengan menyebutkan ciri ciri yang ada, tanggapan dari Personil yang di Polsek menyampaikan tidak ada kejadian apa apa belakangan ini yang masuk di Polsek Pasar Rebo, baik itu laka lantas maupun pengeroyokan/tawuran

(Yang dimaksud agak anehnya diketerangan selanjutnya bahwa Polsek Pasar Rebo sebenarnya tanggal 20 Oktober 2024 mengantarkan Rahmat Vaisandri ke RS.Polri Kramat jati. Yang pada saat ini masih di namai Mr.X karena tidak ada identitas)

– 05 November 2024, hari Selasa, Randi mendapat telfon dari Polsek Pasar Rebo untuk datang ke Polsek ketemu Kanit Reskrim. Sesampai di Polsek di perlihatkan foto dan sidik jari bahwa ada jenazah di Rumah sakit Polri Kramat jati sesuai sidik jari bernama RV. Setelah di sesuaikan Randi mengatakan ciri ciri nya sesuai bahwa kemungkinan itu adalah adik saya, ucap Randi. Randi di antarkan ke RS Polri untuk memastikan. Sesampai di RS Polri Kramat Jati ternyata sesuai Rahmat Vaisandri di temukan sudah meninggal.

Dari sana lah mulai tahu kronologi yang di sampaikan oleh pihak Polsek Pasar Rebo bahwa Rahmat Vaisandri ini di antar oleh 3 orang warga ke Polsek Pasar Rebo pada tanggal 20 0ktober 2024 sekitar Pukul tiga pagi kurang lebih, dengan kondisi yang kritis luka luka lebam berdarah darah..

Informasi dari yang di sebut Kanit, keterangan warga yang mengantarkan, RV ini adalah pencuri Hp dan Dompet, di sebuah bangunan yang setengah jadi, di komplek Ruko persis nya di depan RS Pasar Rebo. Atau seberang jalan RS Pasar Rebo. Ruko ruko hadap depan itu terdiri dari beberapa perkantoran, kampus, rumah ibadah yang sudah beroperasional. Dibelakang ruko ruko tersebut adalah ruko ruko yang sedang dibangun setengah jadi, disitulah tempat kejadian perkara nya, menurut keterangan yang di sampaikan oleh pengantar RV (Saat diantarkan ke Polsek RV masih hidup dan kondisinya sudah kritis) ke Polsek, bahwa RV masuk ke Ruko bangunan setengah jadi itu naik ke lantai dua, lalu mengambil HP dan dompet milik tukang bangunan, lalu terjadi tarik tarikan barang, sehingga RV terlepas dan terjatuh ke bawah dari lantai dua tersebut. Lalu melarikan diri.
Rahmat Vaisandri kembali ke tempat semula lalu pura pura tidur, setelah itu lah di temukan oleh para tukang dan dipukuli rame rame dikomplek ruko tersebut, sebut dua orang yang diminta keterangan nya, Kanit juga menyampaikan bahwa dua orang yang mengantarkan ini juga membuat laporan pencurian di terhadap RV.

Randi mengamati keterangan yang di sampaikan dan mencoba membantah informasi yang sangat janggal tersebut. Randi juga protes pada saat tanggal 02 November, ketika datang ke Polsek Pasar Rebo mau membuat laporan orang hilang dari pihak Polsek menyampaikan informasi tidak ada kejadian apa apa dari tanggal 20 Oktober itu, pada hal Polsek Pasar Rebo sudah menerima jenazah RV, yang di sebut sebagai korban pengeroyokan.

Namun, Randi lanjut dengan suasana mulai sibuk dengan mempersiapkan langkah langkah penanganan jenazah almarhum RV untuk diambil dan di bawa ke kampung halaman di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Sebelumnya, keluarga meminta jenazah agar dilakukan otopsi melihat kondisi wajah yang mengenaskan kepala sampai ke kaki banyak luka memar dan luka lecet, utk keperluan penyeledikan kasus pembunuhan.

Singkat nya Randi fokus utk mengurus pemulangan jenazah bersama komunitas Perantau Minang dan menyelenggarakan pemakaman nya di lubuk Basung. Selesai itu baru Randi kembali ke Jakarta lagi utk mewakili keluarga mengusut lanjut kematian Rahmat Vaisandri ini yang sangat tidak wajar .

Memberikan kuasa kepada kami kantor Hukum SAGO MANGGOPOH AND PARTNER yang berkantor di kota Tangerang atas nama Paguyuban Perantau Minang ( IKM, RKKL , IKSM)

Randi sampai di Jakarta tanggal 14 November 2024 malam, besok nya tanggal 15 November 2024 memberikan kuasa kepada kami Mukti Ali.SH., M.Kn (Tio) Ridwan.SH.MH. dan Dr(C) Abdul Kadir.SH.MH.

– Tanggal 16 November 2024 Tim hukum bersama keluarga mendatangi Polres Metro Jaktim untuk menindak lanjuti laporan orang hilang, di ketahuilah bahwa laporan nya sudah di tindak lanjuti oleh Polsek pasar rebo, akhirnya tim bergerak ke Polsek pasar rebo, bertemu Kanit Reserse menginfokan, bahwa hari ini Sabtu, tim yang piket sudah pulang di arahkan datang hari pada hari Seninnya.

Selanjutnya hari Sabtu itu juga kami tim hukum bergerak ke lokasi kejadian yang disebutkan ruko ruko di depan Rumah sakit Pasar Rebo. Tim mencoba membuat penyelidikan sebisanya dan mencoba meminta keterangan terhadap pihak pengamanan ruko tersebut .
Apa yang kami temui di lokasi para tukang lagi bekerja dan tidak mau memberikan keterangan dengan alasan fokus bekerja dan istirahat, tidak tau apa apa .

Tim hukum juga bertanya ke security pengamanan ruko.

Tim hukum juga bertanya kepada kepala pengamanan ruko tersebut yang juga dari institusi Polri yang di karyakan.

Keterangan foto: Bercelana loreng adalah oknum Anggota Brimob bernama Oktofianus yang menjadi Kepala Keamanan komplek ruko yang menjadi TKP pembunuhan, yang menolak memberikan keterangan ketika diminta oleh Polsek Pasar Rebo.

 

Tim juga mengambil gambar gambar dan video .

Yang kami coba gelar terbatas dan menyimpulkan kejadian yang aneh dan banyak kejanggalan.

– 18 November 2024, Pada hari Senin yang di janjikan ketemu pihak Polsek Pasar Rebo.

Tim disambut Unit 3 yang di pimpin Kanit Reskrim, kami menanyakan langsung kejadian versi yang sudah di tindak lanjuti. Bahkan kami di infokan sudah naik sidik…

Kami sesuaikan dengan fakta yang kami dapatkan, akhirnya tim Polsek Pasar Rebo juga mengakui ini banyak kejanggalan. Mengakui juga bahwa orang-orang yang mengantar RV ke Polsek Pasar Rebo tanggal 20 Oktober 2024, termasuk Kepala pengamanan nya, tidak mau di periksa, dan tidak mau namanya dimasukkan sebagai orang yang mengantarkan RV melaporkan ke Polsek Pasar Rebo. Disini terlihat kejanggalan demi kejanggalan terus kami temukan.

Selama proses nya sampai sekarang di Polsek Pasar Rebo telah melakukan panggilan terhadap dua orang, tetapi yang bersangkutan tidak datang.
Pada panggilan ke satu dan ke dua, kembali lagi atau tidak menemukan alamat.

Narasumber Catatan Kronologi:

Randi Gusti Randa.
(Kakak almarhum Rahmat Vaisandri)

Tim Hukum,

Mukti Ali.SH., M.Kn.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini