Purworejo, Maspolin.id – Burung rajawali raksasa tiba-tiba bertengger di salah satu sudut Alun-alun Purworejo, Jawa Tengah. Beberapa buah telur raksasa juga berjajar rapi di depan sang burung.
Namun, ini bukan burung sesungguhnya. Ini merupakan replika hasil karya seni instalasi dari bahan bambu. Dan keberadaan burung ini menjadi ikon baru di kawasan alun-alun guna menyambut tahun kunjungan wisata di Purworejo tahun 2020.
Seni instalasi rajawali yang dipasang sejak 1 Januari itu merupakan karya seniman Suprihatin, yang biasa disapa Jambul.
Burung rajawali dengan tinggi sekitar 8 meter dan lebar 6 meter ini berada di sisi utara sebelah timur alun-alun. Keberadaannya menggantikan instalasi lampion berbentuk karakter Transformer yang sudah berdiri sejak enam bulan lalu.
Menurut Suprihatin, makna atau pesan yang ingin disampaikan dari patung ini adalah Purworejo akan mengangkasa, atau dikenal luas dengan rajawali yang mampu menjelajah banyak tempat.
“Saat ini Purworejo sudah menjadi kota yang menarik dan layak dikunjungi dengan berbagai kegiatan atau program yang ada,” katanya, Minggu (5/1/2020).
Jambul mengaku, pengerjaan instalasi ini memakan waktu sekitar dua minggu. Tidak sedikit masyarakat baik lokal maupun luar daerah yang melihat secara langsung proses pembuatan instalasi tersebut. Kini, keberadaan burung ini menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berswafoto.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo Agung Wibowo mengungkapkan, awal tahun 2020 ini perwajahan di Alun-alun Purworejo sudah dilakukan penataan. Selain instalasi bambu, masih ada balon warna-warni yang akan menyala setiap malam.
“Ada juga tempat swafoto lain di depan Rumah Dinas Bupati. Sedangkan panggung amphiteater yang digunakan untuk pementasan seni budaya sudah dilengkapi dengan penutup, agar tampilan kesenian tidak terganggu hujan dan lainnya,” tuturnya.
Langkah penataan Alun-alun Purworejo membawa perubahan terhadap kunjungan ke Purworejo. Banyak warga dari luar daerah yang menyempatkan datang untuk mengabadikan diri atau berfoto sebagai kenang-kenangan.
Bahkan, pada malam tahun baru lalu, banyak warga dari Kebumen, Purwokerto, Wonosobo, dan Magelang yang menyempatkan datang ke Purworejo.
Agung menambahkan, perubahan wajah alun-alun akan terus dilakukan secara rutin, setidaknya dua kali dalam setahun, sehingga orang akan selalu ingin datang ke tempat tersebut.
“Ya, kita memanfaatkan kedatangan ini dengan memberikan leaflet atau brosur tentang destinasi wisata lain di Purworejo, sebagai upaya promosi,” pungkasnya. (*/Awan)










