JAKARTA – Maspolin.id|| Isu perlindungan hak asasi manusia kembali menjadi sorotan, kali ini datang dari Bjp P Adv Drs Siswandi yang menyoroti sikap Komnas HAM.
Menurutnya, lembaga negara yang seharusnya menjadi pengawas pelanggaran HAM justru kerap dianggap abai terhadap polisi yang menjadi korban kekerasan saat menjalankan tugas.
Siswandi mempertanyakan ke mana Komnas HAM ketika aparat kepolisian yang tengah mengamankan masyarakat justru menjadi sasaran amukan massa. Ia menegaskan bahwa polisi juga manusia, bahkan pengabdi negara yang setiap hari bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Komnas HAM jangan hanya melihat sepihak. Polisi kerap disebut melanggar HAM, tapi di sisi lain banyak anggota yang babak belur saat bertugas, bahkan harus dirawat di RS Polri Kramat Jati. Apakah itu tidak termasuk pelanggaran HAM?” ujar Siswandi, Minggu (8/9/2025).
Ia mencontohkan peristiwa kericuhan demonstrasi yang berujung pada aksi anarkis dan penjarahan. Dalam kondisi itu, polisi yang seharusnya menjadi pelindung justru menjadi korban kekerasan. Ironisnya, menurutnya, publik jarang mendengar suara Komnas HAM membela atau sekadar mengapresiasi aparat yang terluka.
Presiden memang memberi kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota yang terluka. Itu bentuk penghargaan negara. Namun, alangkah baiknya jika Komnas HAM juga hadir memberi keadilan. Jangan seakan-akan hanya polisi yang salah dan melanggar HAM. Itu tidak adil,” tegasnya.
Lebih lanjut, Siswandi mengingatkan bahwa setiap anggota Polri adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk dilindungi. Mereka, kata dia, bukan hanya aparat penegak hukum, melainkan juga manusia biasa yang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan nyawa demi menjaga ketertiban umum.
“Komnas HAM perlu menyeimbangkan pandangan. Jangan hanya kritis ketika ada dugaan pelanggaran yang dilakukan polisi. Lihat juga ketika polisi menjadi korban kekerasan. Keseimbangan ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” imbuhnya.
Siswandi pun mengimbau seluruh pihak, termasuk lembaga negara, untuk tidak mengabaikan peran dan pengorbanan polisi. Ia berharap Komnas HAM lebih proaktif mengawal keadilan, tidak hanya bagi masyarakat sipil, tetapi juga bagi aparat negara yang tengah menjalankan tugas
“Polisi juga masyarakat. Polisi juga manusia. Mereka adalah pengabdi bagi keamanan dan ketertiban bangsa. Mari kita adil melihat persoalan ini,” pungkasnya. (cok)
red/mpl/sc










