Cilacap, Maspolin.id – Nama Sangkanparan merupakan jaminan kualitas film-film pendek dan dokumenter karya remaja Cilacap, mendapat apresiasi luar biasa dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Budi Santosa, Selasa (5/11/2019).
Hal itu lantaran apa yang dihasilkan oleh studio audio visual milik Insan Indah Pribadi tersebut kerap menggelar potensi para kreator penghasil film pendek berlatar sejarah, serta dokumenter yang selama ini kurang terekspos ke publik.
Untuk itu, Sangkanparan pada 23-25 Agustus 2019 lalu menggelar Cilacap Heritage Fellowship Program (CHFP) di Hotel @HOM Premiere Cilacap.
Hasil dari gelaran tersebut, terpilih 20 peserta terbaik dan menghasilkan berbagai jenis karya yang dipamerkan di Dakota Cinema, kompleks Plaza Cilacap.
Founder Sangkanparan, Insan Indah Pribadi mengatakan, pihaknya selalu berkarya dengan menampilkan sejarah yang belum ter-publish. Sasarannya adalah remaja yang nantinya akan berkreasi membuat film pendek dan dokumenter yang berlatar sejarah Cilacap.
Menurutnya, dari CHFP ini lahir 20 kreator di bidang menggambar, ilustrasi, komik, cerpen, dan lain-lain, yang nantinya dituangkan ke dalam bentuk audio visual, yang kesemuanya berlatar sejarah.
Harapannya, acara ini bisa memotivasi teman-teman kreator untuk melahirkan sebuah karya yang berlatar belakang sejarah.
Terkait tantangan yang dilontarkan Dinas P dan K, dia menjelaskan bahwa tantangan itu berat bagi teman-teman kreator karena risetnya tidak main-main, sebab berkaitan dengan kebenaran dan fakta zaman dulu yang belum teman-teman alami.
“Kami tentu mengajak pemerintah dalam hal pemenuhan data sejarah,” ucapnya.
Mengenai kendala, Insan mengungkapkan adalah riset, akses, dokumentasi. Tiga hal itu yang selama ini dihadapi teman-teman disebabkan sudah banyak yang hilang dan tidak terdeteksi.
“Yang membanggakan bagi kreator adalah mereka bisa menciptakan sesuatu dan membagi-bagikan karyanya secara gratis,” katanya.
Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cilacap, Budi Santosa sangat mengapresiasi kreativitas anak muda dari kegiatan CHFP ini.
Dia mengatakan, kita punya potensi, keunggulan, maka harus bangkit. “Kita mengapresiasi ini. Semoga akan terus berkarya, membimbing, dengan kreativitas anak-anak muda. Dengan latar belakang sejarah,” ucapnya.
Budi menyebutkan, dalam kerangka ini, kita hadir di sini. Sehingga pada satu masa kita akan intervensi sebagai mitra karena kita kekurangan media.
“Di sini kreator-kreator muncul sebagai sutradara-sutradara muda. Mimpi yang sangat besar, media yang luar biasa. Dan 20 kreator akan mencapai puncak kreasinya, dari lokal, nasional, hingga internasional. Ini merupakan titik pangkal untuk nantinya akan mengevaluasi terus karya-karya yang dihasilkan,” beber Budi.
Dia titip kepada kreator muda bahwa yang senior sudah mencapai puncak. Sudah saatnya yang junior tampil. “Kalian luar biasa. You are the best. Bisa memunculkan hal yang tersembunyi di Cilacap,” tandas dia. (Estanto)










