Kebumen – Maspolin.id|| Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Sabtu (8/10) sore menyebabkan debit air Sungai Kedungbener menjadi tinggi.
Tinggi debit air berdampak pada tebing Sungai Kedungbener yang berada di wilayah Wadasmalang terjadi longsor. Material longsoran yang cukup besar membuat aliran sungai tertutup dan beralih ke wilayah permukiman.
Kantor BASARNAS Cilacap mendapatkan laporan dari BPBD Kabupaten Kebumen bahwa 18 rumah terdampak akibat kejadian tersebut dan salah satu warga di Kecamatan Karangsambung diduga hilang terbawa alihan aliran arus sungai Kedungbener.
Dari laporan yang diterima, bahwa pada Sabtu (8/10/2022) pukul 20.00 Wib sebanyak 18 rumah terdampak akibat alihan aliran Sungai Kedungbener dan satu orang warga atas nama Samijaya (70) terseret arus.
Menurut saksi, bahwa korban hendak di evakuasi oleh anaknya menuju tempat yang lebih aman. Namun korban terhantam aliran arus yang kuat sehingga tidak dapat diselamatkan, seperti yang disampaikan Adah Sudarsa, Kepala Kantor Basarnas Cilacap.
“Satu orang yang masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan bernama Samijaya (70) warga asal Desa Wadasmalang Rt 06 Rw 01 Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah”, kata Kepala KPP Basarnas Cilacap.
Upaya yang dilakukan oleh BASARNAS Cilacap, lanjut Adah Sudarsa, selain memberangkatkan satu tim rescuer ke lokasi kejadian juga berkoordinasi dengan instansi terkait maupun aparat setempat dan melakukan pencarian dengan penyisiran di sekitar lokasi kejadian bersama Tim SAR Gabungan.
Adapun alut yang digunakan diantaranya 1 Unit Rescue Car Type-II, 1 Unit Rescue Carrier Vehicle, 1 Set Aqua Eye, 1 Set Underwater Searching Device, 1 Set Rescue Net, 1 Set Alat Pendukung Air Lengkap, 1 Set Long Craft Rubber (LCR), 5 Set Alat Komunikasi, dan APD Covid Lengkap.
(SAR/Awan)










