Oleh: S Stanley Sumampouw

Kemaren siang saya mulai merasa aneh dengan badan saya. Dan perasaan tersebut berlanjut hingga malam.

Ketika sedang makan malam saya merasa berbagai rasa tidak enak tersebut semakin menjadi. Kepala merasa penuh, pandangan mulai berkunang dan napas mulai sesak.
Saya tidak melanjutkan makan malam dan minta istri menemani duduk diteras depan, berhadapan dengan taman yang sedang diguyur gerimis.

Beberapa menit duduk diteras saya minta istri mengambil alat tensi dan mulai mengukur diri saya. Saat itu sekitar pukul 7 malam. Hasilnya tekanan darah saya 170/80. Dan ini tinggi untuk ukuran saya (usia kepala 6) yang biasanya hanya kisaran 130an. Ini “alarm” bagi saya dan seisi rumah.
Anak kedua saya dengan suaminya yang siap-siap mau pulang gak jadi dan berjaga-jaga jika harus mengantarkan saya ke dokter. Dalam waktu singkat berita menyebar ke anak-anak saya yang lain. Dan tidak lama kemudian masuk telepon dari si bungsu yang bilang dari kantornya sudah otw pulang.
Saya melihat istri mulai panik karena cemas. Saya menenangkan dan meminta istri mengambilkan obat hipertensi milik mertua, amlodipine. Merk yang tidak asing lagi bagi para lansia dan penderita darah tinggi.

Saya memang tidak punya sejarah hipertensi atau darah tinggi. Bahkan di bulan Maret kemaren ketika terserang stroke tekanan darah saya tetap normal sekitar 140 dengan pertimbangan faktor psikologis (kenaikan sedikit karena shock mengalami stroke).
Pengetahuan bahwa saya tidak memiliki hipertensi dan kolesterol, membuat saya lengah kalau tidak mau dikatakan “rada songong”. “Songong” untuk makan apa saja tanpa diet dengan pikiran, “..toh gue gak ada darting dan kolesterol…”

Setelah minum obat 30 menit kemudian tensi dilakukan dan hasilnya tekanan darah bergerak turun ke 157. Meskipun demikian, saya tetap berangkat ke dokter untuk memeriksa dan mengobati juga kekawatiran istri dan anak-anak saya. Di dokter, saya hitung tidak banyak kata yang keluar mulutnya, kecuali mengatakan bahwa tindakan saya minum obat hipertensi mertua sudah tepat. Dia akan menulis resep untuk obat sejenis dalam waktu 5 hari pemakaian.
Pertanyaan saya, apakah saya sekarang sudah darah tinggi permanen atau hanya temporer saja, dijawab dokter bisa terlihat dari kecenderungan nanti setelah 5 hari. Begituuu….

Pagi ini ketika bangun tidur subuh subuh saya minta istri untuk tensi saya. Hasilnya tekanan darah sudah diangka 137 menuju normal.
Saran saya kepada para teman yang usia sudah kepala 5 bahkan 6, tidak perduli anda memiliki riwayat hipertensi atau tidak, sebaiknya anda memperhatikan pola makan sehat anda dan selalu siapkan alat tensi darah dan juga obat hipertensi serta pengencer darah.
Sekian.

Cinere, Depok, Jumat 18 Juni 2021, pk 07.02

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini