DIY – Maspolin.id|| Sebanyak 13 pelajar SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, terseret ombak saat berwisata di Pantai Drini, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Selasa (28/1).
Dalam insiden tersebut, sembilan orang berhasil diselamatkan, tiga meninggal dunia, dan satu korban masih dalam pencarian.
Korban yang selamat diidentifikasi sebagai FR, BK, PA, RB, Mz, AI, RR, AR, dan AM. Dua di antaranya, AR dan AM, kini dalam kondisi kritis dan dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sementara, tiga korban meninggal dunia adalah AAP, MY, dan BF. Korban hilang atas nama RYP masih terus dicari oleh tim penyelamat.
Kabagbinopsnal Ditpolairud Polda DIY, AKBP Bayu Herlambang, S.H., M.A.P., yang hadir di lokasi bersama Kasubbagrenmin Ditpolairud, AKP Nurul Hasanah B., S.ST.PEL., memastikan pencarian korban hilang terus dilakukan. “Tinggal satu korban lagi, dan kami masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan pertama. Rencana akan dilakukan perluasan lokasi pencarian,” ujar AKBP Bayu.
Ia juga menjelaskan bahwa gelombang di perairan Pantai Drini terpantau landai, namun arus bawah laut cukup kuat, sehingga menyulitkan proses penyelamatan. Pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan pada Selasa sore menggunakan tim penyelam dan dua perahu jungkung terpaksa dihentikan pada pukul 16.30 WIB karena hari mulai gelap. Pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (29/1) pagi.
Operasi SAR gabungan ini melibatkan unsur TNI, Basarnas, SAR Satlinmas Korwil II DIY, potensi SAR lainnya, serta nelayan setempat. Informasi terkait insiden ini juga telah disebarluaskan kepada nelayan di sepanjang pesisir selatan DIY untuk membantu proses pencarian.
Jenazah ketiga korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD Saptosari untuk penanganan lebih lanjut. Pihak Ditpolairud dan tim SAR gabungan terus berupaya maksimal agar korban yang masih hilang segera ditemukan.
“Kami berharap dukungan semua pihak dalam upaya pencarian ini. Sinergi yang baik diharapkan dapat membawa hasil terbaik,” tutup AKBP Bayu.
Humas Polda DIY
red/mpl/nn










