JAWA BARAT – Maspolin.id|| Tragedi berdesakan di pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), di Pendopo Kabupaten Garut yang menewaskan tiga orang dan melukai 30 lainnya, terus diselidiki. Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat telah memeriksa 11 saksi terkait insiden tersebut. Pemeriksaan dilakukan oleh Polres Garut pada tanggal 21 Juli 2024.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyatakan bahwa kesebelas saksi tersebut dimintai keterangan mengenai aksi dorong-mendorong dan terinjak-injaknya massa yang berebut masuk ke Pendopo Kabupaten Garut untuk mendapatkan makanan gratis. Kasus ini kini telah ditarik ke tingkat Polda Jabar dan ditangani langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Langkah selanjutnya, penyidik Polda Jabar akan mengirimkan surat undangan klarifikasi kepada sejumlah pihak. Pihak-pihak yang akan dimintai klarifikasi antara lain Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi yang bertugas saat kejadian, Kasatpol PP, GP WO (Wedding Organizer), NAW WO (Wedding Organizer), Vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar lokasi kejadian.

Tragedi ini bermula dari antusiasme warga yang sangat tinggi untuk mendapatkan makanan gratis yang disediakan dalam jumlah sekitar 5.000 paket. Jumlah massa yang hadir diperkirakan hampir dua kali lipat dari jumlah makanan yang tersedia, sehingga terjadilah desak-desakan dan berujung pada tragedi yang memilukan.

Akibat insiden ini, tiga orang meninggal dunia dan 30 lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka yang diderita. Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan atas kurangnya manajemen massa dalam acara tersebut.

Polda Jabar berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi yang merenggut nyawa dan menimbulkan luka-luka pada sejumlah warga tersebut. Hasil penyelidikan diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

 

Humas Polda Jabar

bjabar/mpl/sc

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini