MASPOLIN || BOJONEGORO – Parmi (25) tersenyum renyah menerima kami. Dengan “grapyak sumanak” wanita itu lancar menceritakan kegiatan kesehariannya di tengah pandemi COVID-19. Tetap “work from home” tetapi mampu menambah penghasilan keluarga.
Mendiami rumah di seberang Balai Desa Pandan, Kecamatan Ngraho, Parmi bersama Ibunya menghabiskan hari harinya dengan merangkai bunga plastik. Dengan berbekal ketrampilan hasil Program Kampung KB Dinas P3AKB Kabupaten, Parmi kini perlahan dikenal oleh pecinta keindahan dari kawasan sekitar. Pemesanan produk sudah mulai merambah Kota Semarang, Rembang dan sekitarnya.
Berbahan dasar “plastik tas kresek” dan handuk bekas, industri “hand made” mampu menampilkan keindahan bunga matahari, sakura dan bahkan-waow-bunga selingkuh. Selain mampu menyelaraskan dengan prinsip daur ulang sampah, ketertarikan Parmi untuk menggunakan Android sebagai media promosi serasa hembusan halus angin segar saat yang lain menggunakan piranti modern itu sebagai sekedar alat ekspessi diri yang tidak menginspirasi.
Yang patut ditunggu adalah intervensi program pemerintah Desa Pandan dan, tentu kehadiran BUMDes “Barokah” dalam memberikan pendampingan.
Red/Kec.Ngraho










